Mulai minggu depan, tak hanya kawasan Sudirman hingga Thamrin saja yang memiliki peraturan ganjil-genap, namun kebijakan ini akan merambah juga ke tol Jakarta-Cikampek. Yup, penerapan kebijakan ganjil-genap akan mulai diuji coba mulai dari tol Bekasi Barat hingga keluar tol Semanggi saja.
Kebijakan ini akan sama dengan yang sudah ada, yakni hanya berlaku di jam-jam sibuk seperti jam berangkat kerja dan pulang kerja seperti di ruas Sudirman-Thamrin dan kendaraan yang boleh melewati ruas ganjil-genap hanya kendaraan dengan plat nomor yang berakhir ganjil atau genap sesuai dengan tanggal kalender.
Penerapan ganjil-genap di tol Cikampek bertujuan untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan banyaknya volume kendaraan yang melewati ruas tol ini. Tercatat ada sekitar 40.000 kendaraan yang melewati ruas Bekasi-Jakarta setiap harinya. Selain banyaknya kendaraan, kemacetan juga terjadi karena adanya pembangunan proyek MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit), dan Tol Jakarta-Cikampek Elevated yang memakan sebagian lajur.
Sebagai solusi, masyarakat bisa melewati jalur alternatif non tol atau menggunakan bus yang disediakan Kementrian Perhubungan untuk warga Bekasi yang menuju ke Jakarta atau sebaliknya. Bila solusi bus ini efektif, ke depannya unit bus akan ditambah lagi hingga mencapai 100 bus untuk setiap harinya.