Sumber foto: gilaxia / Getty Images
Masih belum tahu ingin melakukan kegiatan apa di akhir pekan ini? Bagaimana jika menonton film romantis terbaik sepanjang masa versi Rotten Tomatoes di bawah ini?
1. The Lunchbox
Salah satu film romantis terbaik sepanjang masa ini menceritakan kisah seorang istri bernama Ila (diperankan oleh Nimraut Kaur) yang mencoba memperbaiki pernikahannya yang terasa hambar lewat bekal makan siang untuk sang suami.
Sayang, proses pengiriman bekal dengan memanfaatkan jasa petugas khusus tidak berjalan mulus. Bekal yang semula Ila tujukan untuk sang suami justru berakhir di tangan seorang duda yang berprofesi sebagai akuntan.
The Lunchbox mendapatkan skor Tomatometer (dinilai oleh kritikus film) sebesar 97%. Bahkan, David Jenkins—penulis Little White Lies—memberikan review menarik untuk film ini, “Irrfan Khan seperti mengendari sebuah Rolls Royce di tengah kota Mumbai sambil menikmati suka duka kehidupan.”
2. Sideways
Seorang guru, penulis sekaligus penikmat wine bernama Miles (diperankan oleh Paul Giamatti) mengajak sahabatnya bernama Jack (diperankan oleh Thomas Haden Church) melakukan perjalanan panjang menuju perkebunan anggur di California sebagai ‘kenangan’ terakhir sebelum Jack menikah.
Di perjalanan, Miles sempat mampir ke rumah ibunya, di mana ia teringat kenangan pahit saat Victoria (diperankan oleh Jessica Hecht) menceraikannya. Miles juga mampir di sebuah restoran, di mana ia bertemu kenalan lama bernama Maya (diperankan oleh Virginia Madsen).
Sementara Jack sibuk mencari pasangan sementara untuk dikencani sebagai bentuk kebebasan terakhir dirinya sebelum menikah. Bagaimana kelanjutan hubungan Jack dan Stephanie (Sandra Oh) teman kencan sementaranya? Berhasilkah Miles melupakan mantan istri dan mendekati Maya?
Film ini mendapat skor Tomatometer 97% dari total 232 review oleh kritikus film. Salah satu top critic, Dave Calhoun—wakil pimpinan redaksi global Time Out—mengatakan bahwa film ini merupakan film yang cerdas, lucu, dan menyentuh.
3. Ash is Purest White
Film yang disutradarai oleh Jin Zhangke ini berkisah tentang seorang penari bernama Qiao (diperankan oleh Zhao Tao) yang menjalin kasih dengan seorang gangster bernama Bin (diperankan oleh Liao Fan) yang bekerja untuk pengembang properti korup di sebuah kota pertambangan.
Dalam jajaran Jianghu (istilah untuk persaudaraan sesama penjahat), Bin naik pangkat setelah kematian bosnya. Meski demikian, dirinya menyadari akan adanya permusuhan dan persaingan.
Saat berkelahi (antara gangster), Qiao menembakan peluru tajam untuk menyelamatkan Bin. Keduanya ditangkap, namun hanya Qiao yang menghabiskan waktunya selama lima tahun di penjara. Setelah bebas, Qiao tersadar bahwa dunianya sudah berubah termasuk Bin yang ternyata memiliki pasangan lain. Bagaimana akhir kisan hubungan Qiao dan Bin? Akankah Qiao membalaskan dendamnya pada Bin karena sakit hati?
Film tahun 2018 ini mendapatkan skor Tomatometer 99%. Menurut Michael Phillips sebagai salah satu top critic, Ash is Purest White merupakan puncak keberhasilan Zhangke sebagai pembuat film. Sebab, ceritanya mengenai dunia gangster jauh dari yang selama ini penonton bayangkan.
Tags