ID | EN

Makan Burger dengan Suasana Serba Metal

Lawless Burgerbar, restoran burger bersuasana metal.

Makan burger dengan suasana meriah, terang, dan diiringi lagu-lagu kekinian mungkin sudah biasa, tapi bagaimana kalau makan burger dengan suasana serba hitam dan ditemani musik metal? Penasaran ingin mencobanya? Kalau begitu Anda harus mampir ke Lawless Burgerbar di Kemang Selatan, Jakarta Selatan. Burgerbar ini sendiri merupakan divisi terbaru Lawless Jakarta yang juga pemilik dari clothing line Lawless Store, Lawless Garage yang bergerak di bidang modifikasi motor, dan Lawless Tattoo.

Mendapatkan kesempatan berkunjung ke restoran burger yang baru berumur satu tahun ini, Alinear disambut oleh Gilang, sous-chef Lawless Burgerbar. Tak heran jika tempat makan ini kental akan nuansa metal, Gilang menjelaskan bahwa para penggagasnya merupakan penggemar musik metal termasuk dirinya. Bahkan beberapa di antaranya merupakan anggota grup band heavy metal Indonesia, Seringai.


Photo Source: Alinear doc. 

Dari luar, tempat ini sudah terlihat nuansa metal-nya dengan warna serba hitam, begitu juga dengan bagian dalamnya. Selain didominasi warna hitam yang sangar, area indoor Lawless Burgerbar juga dihiasi pajangan-pajangan yang berhubungan dengan musik heavy metal rock. Staf yang bekerja pun memakai pakaian serba hitam. Musik yang dimainkan di sini tentunya musik-musik keras.

Uniknya, begitu kami melihat daftar menu, nama-nama burger di sini diambil dari nama-nama dan judul lagu band metal, seperti The Lemmy (Lemmy Kilmister, vokalis & basis band Motorhead), Sabbath Burger (Black Sabbath, band rock asal Inggris), Motley Burg (Motley Crue, band heavy metal asal Amerika), Enter Sandwich (dari lagu Metallica “Enter Sandman”) dan Dog Nasty (Dag Nasty, band hardcore melodic asal Amerika). 

Menurut Gilang, The Lemmy (Rp 125.000) jadi menu paling favorit di sini karena porsinya yang besar dan bisa dinikmati berdua. “Tapi ada juga yang bisa makan The Lemmy sendirian.” ujar Gilang. The Lemmy sendiri terdiri dari double juice patty, beef bacon, brisket, dan telur mata sapi setengah matang. “Untuk patty-nya kita homemade.” tambah Gilang.


Dog Nasty (Photo Source: Alinear doc.)

Kami sendiri lebih tertarik mencicipi salah satu menu hot dog dan burger vegetariannya, Dog Nasty dan Joey Bellodonna. Dog Nasty (Rp 65.000) membuat kami penasaran karena bahan-bahan yang digunakan cukup jarang ditemukan di restoran-restoran burger lainnnya. Menu hot dog ini berisi beef bacon, bratwurst, saus teriyaki, wasabi mayo, dan katsuobushi. Meski menggunakan wasabi mayo, namun rasa pedasnya tidak begitu terasa. Katsuobushi-nya terasa pas saat melahapnya bersamaan dengan bratwurst dan beef bacon. Rasanya pun semakin nikmat saat kami mencampurnya dengan acar jalapeno yang memiliki sensasi rasa asam dan pedas. Dengan isian yang cukup banyak, seporsi Dog Nasty pun terasa mengenyangkan. 

Berikutnya, kami menjajal burger vegetarian Joey Bellodonna (diambil dari nama vokalis band thrash metal, Anthrax). Menu yang masih tergolong baru ini terdiri dari grilled Portobello mushroom, caramelized onion, romaine lettuce, tomat, dan chimichurri dressing Roti bun-nya terasa berbeda dengan bun pada burger umumnya, teksturnya lembut namun padat.


 Joey Bellodonna (Photo Source: Alinear doc.)

Selain, burger dan hot dog, Lawless Burgerbar juga menyuguhkan menu pendamping, seperti Judas Fries (Judas Priest, band heavy metal asal Inggris), Jalapenostic Front, Stryper, dan Splatterthrash. Dengan konsep burgerbar, tempat ini tentunya juga menyediakan minuman beralkohol untuk menemani sajian burger Anda. Tertarik mencoba?

Website: http://lawlessjakarta.com
Instagram: @lawless.burgerbar

Scroll To Top