ID | EN

5 Kesalahan saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak

Kesalahan yang harus dihindari saat merencanakan pendidikan anak.

Pendidikan adalah salah satu hal penting untuk anak. Karena pendidikan sangat berpengaruh untuk masa depan anak. Karena itulah banyak orang tua banting tulang demi sang anak mendapatkan pendidikan terbaik. Sayangnya, biaya pendidikan di Indonesia kian hari, kian mahal. Ini membuat para orang tua harus memutar otak agar bisa terus membiayai pendidikan anak mereka.

Masih banyak orang tua di Indonesia yang belum menyadari betapa pentingnya merencanakan dana pendidikan anak sejak dini. Akhirnya orang tua pun keteteran saat anaknya memerlukan biaya yang cukup besar. Banyak kasus yang terjadi, orang tua harus meminjam uang ke tetangga, mengajukan KTA, hingga menjual barang-barang berharga guna membiayai pendidikan anak. Agar hal-hal tersebut tidak menimpa Anda, hindari kesalahan-kesalahan dalam membiayai pendidikan anak berikut ini dikutip dari www.finansialku.com.

1. Tidak Melakukan Perencanaan
Kesalahan yang umumnya terjadi adalah banyak orang tua yang tidak melakukan perencanaan. Bisa dibilang ini kesalahan yang cukup fatal bagi para orang tua, mengingat biaya pendidikan yang terus naik. Meski terdengar konyol, namun akan lebih baik jika Anda sudah memiliki perencanaan meski anak Anda belum masuk usia sekolah. Agar saat tiba waktunya nanti, Anda tidak perlu pusing-pusing lagi mencari dana untuk menyekolahkan anak Anda.

2. Terlambat Merencanakan
Terlambat merencanakan biaya pendidikan anak terjadi biasanya karena orang tua terus menunda.Jangan pernah berkompromi untuk pendidikan anak. Kalau bisa sekarang, kenapa harus ditunda? Justru semakin sering Anda menunda, semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan.

3. Mengabaikan Kenaikan Harga
Ada juga orang tua yang salah melakukan perencanaan dana pendidikan, karena mengabaikan faktor kenaikan biaya pendidikan. Biaya pendidikan di Indonesia rata-rata mengalami peningkatan sekitar 15% – 20% per tahun. Ada beberapa sekolah yang mengalami kenaikan 10% per semester (setara dengan 21% per tahun).

Penting bagi para orang tua untuk mengetahui kenaikan biaya pendidikan. Ini bertujuan agar orang tua tidak kewalahan jika dana yang harus dikeluarkan lebih besar dari yang direncanakan.

4. Berinvestasi Terlalu Sedikit
Bukan rahasia lagi, butuh dana yang sangat besar untuk menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, sudah sewajarnya Anda dapat menabung atau berinvestasi lebih banyak bukan sebaliknya. Dalam melakukan perhitungan, idealnya Anda menggunakan asumsi-asumi yang realistis atau cenderung konservatif.

5. Berinvestasi Tanpa Rencana
Anda juga harus tahu sebaiknya menabung atau berinvestasi di produk yang mana? Berapa jumlahnya? Kapan waktunya? Ada banyak produk keuangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan anak, mulai dari tabungan pendidikan berjangka (taka), deposito, asuransi pendidikan, investasi reksa dana dan produk investasi lainnya. Intinya, sebelum memutuskan berinvestasi, buat lah rencana keuangan terlebih dulu. Salah seorang ahli keuangan, Robert T. Kiyosaki mengatakan bahwa ketika berinvestasi jangan fokus pada produk, namun pada strateginya.

 

Sumber Foto: pixabay.com/aboutvision

Scroll To Top