ID | EN

Komunitas Jangkrik Kuliner Jujur Review Makanan

Jangkrik Kuliner, komunitas review makanan.

Mungkin Anda sering melihat foto-foto makanan menggiurkan wara-wiri di timeline atau explore Instagram Anda. Foto-foto tersebut mungin berasal dari akun @jangkrikkuliner. Bukan, ini bukan lah komunitas yang hobi makan jangkrik, melainkan komunitas yang suka mengulas makanan, memotretnya dan mengunggahnya ke media sosial.

Komunitas ini rajin mengunggah berbagai jenis makanan, mulai dari jajanan kaki lima, makanan rumahan, makanan unik nan nyentrik, hingga makanan mewah. Ya, komunitas yang dibentuk pada September 2017 ini memang memiliki kegiatan rutin mencicipi makanan dan mengunggahnya ke media sosial.

Tak seperti kebanyakan komunitas yang memiliki banyak sekali anggota, Jangkrik Kuliner hanya terdiri dari 14 foodies atau penggemar makanan asal Jakarta. Mereka awalnya tidak saling kenal, namun sama-sama menjadi reviewer di salah satu situs kuliner, Pergi Kuliner. Kemudian, Pergi Kuliner mempertemukan mereka dengan cara mengajak makan bersama, sekaligus menjelajahi berbagai destinasi kuliner.

Dari situlah akhirnya mereka memiliki ide untuk membentuk sebuah komunitas. Selain itu, usia mereka yang hampir sama juga membuat mereka merasa cocok dan nyambung satu sama lain. Dari yang awalnya hanya lima orang, hingga akhirnya bertambah menjadi 14 orang.

Nama Jangkrik Kuliner sendiri merupakan pemberian dari orang Pergi Kuliner yang sering mengajak mereka untuk makan bersama. Tapi karena saat itu mereka belum punya nama, jadi saat di-chat di grup WhatsApp, ia hanya menyapa “Hei, halo.” Biasanya para foodies ini akan langsung menanggapinya dengan kalimat “Jangkrik bos, mau ditraktir ke mana nih?” Dari situ, pihak Pergi Kuliner memberikan usulan untuk menamai mereka Jangkrik, dan tercipta lah nama Jangkrik Kuliner.

Komunitas ini hampir setiap hari mencari makanan, baik makanan yang sedang viral, restoran enak yang belum banyak orang tahu, hingga jajanan pinggir jalan yang enak tapi belum populer. Selain itu, mereka biasanya memberikan ulasan sejujur mungkin. Kalau memang enak mereka akan bilang enak, tapi jika mereka dibayar mahal tapi makanan yang disajikan ternyata tidak enak, mereka tidak akan mengulas soal rasanya. Karena mereka tidak ingin followers mereka kecewa.

Sementara saat mereka memotret makanan, jika ada makanan yang tampilannya kurang menarik, biasanya mereka minta diperbanyak hanya sayurannya saja, atau mereka tambah sambalnya. Jika porsinya kecil, misalnya, bakmi yang porsinya sedikit akan mereka akali dengan cara mengangkatnya menggunakan sumpit. Prinsip Jangkrik Kuliner adalah tidak ingin berbohong untuk urusan rasa dan mempertahankan tampilan asli makanan.

 

Instagram: @jangkrikkuliner

Scroll To Top