Memasuki bulan Ramadan, Anda harus memperhatikan perencanaan keuangan. Semestinya, bulan Ramadan bisa menghemat pengeluaran karena hanya makan dua kali, saat sahur dan berbuka. Namun kenyataannya justru sebaliknya, banyak orang mengeluarkan uang lebih banyak saat bulan Ramadan. Ini sering terjadi karena harga bahan pokok yang selalu naik saat Ramadan, tren buka puasa bersama hingga tradisi membeli baju lebaran. Lalu, Bagaimana caranya mengatur keuangan agar tidak keteteran dengan banyaknya pengeluaran? Berikut kiat merencanakan keuangan yang mungkin dapat membantu.
1. Alokasikan Dana
Pertama, buatlah daftar prioritas untuk pengeluaran Anda. Seperti membeli kebutuhan pokok, membayar tagihan atau cicilan, dan berbagai hal penting lainnya. Jika sudah, sisihkan anggaran untuk buka puasa bersama atau membeli baju baru.
2. Buka Puasa Bersama Orang Terdekat Saja
Bulan Ramadan sering kali dijadikan ajang reuni berupa acara buka puasa bersama. Inilah yang membuat pengeluaran lebih banyak dibanding hari biasa. Di hari biasa, mungkin Anda hanya mengeluarkan biaya makan sekitar Rp 50.000 – Rp 100.000. Sedangkan di bulan Ramadan, pengeluaran Anda untuk makan mungkin akan naik dua kali lipat. Inilah yang menjadi tantangan, Anda harus bisa memilih mana buka puasa yang harus Anda datangi. Anda bisa memilih buka puasa bersama teman-teman terdekat atau yang sudah lama sekali tidak bertemu. Lokasi acara buka puasa bersama juga harus dipertimbangkan, jika jauh lebih baik tidak datang.
3. Gunakan THR Sebaik Mungkin
Anda bisa menggunakan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk membeli baju lebaran atau barang-barang lainnya yang ingin Anda beli, agar tidak perlu memakai uang bulanan yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan pokok. Namun sebaiknya, Anda lebih dulu menyisihkan 30% dari uang THR Anda untuk dana darurat. 70% sisanya baru bisa Anda gunakan untuk membeli baju lebaran atau lainnya.