Photo by Lee Campbell on Unsplash
Suka mendengarkan musik? Entah untuk menghilangkan rasa bosan atau mendengarkan musik menjadi salah satu kegiatan favorit Anda, musik sendiri memiliki sederet manfaat untuk kesehatan. Tapi tahukah Anda bahwa musik juga bisa digunakan untuk terapi?
Pada dasarnya, hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi. Seperti yang dijelaskan dalam www.terapimusik.com, musik memiliki tiga bagian penting, beat mempengaruhi gerak tubuh, ritme mempengaruhi jiwa dan harmony mempengaruhi roh.
Photo by Daniel Fontenele on Unsplash
Misal, ditempat yoga, musik yang diputar merupakan musik-musik yang tenang, dengan ritme yang teratur atau saat menonton konser musik rock, tubuh terutama kepala akan bergoyang dengan sendirinya mengikuti ritme musik yang kencang tanpa merasa lelah.
Dengan kata lain, musik yang digunakan untuk terapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Terapi musik sendiri sifatnya individu, artinya kebutuhan musik Anda dengan orang lain tentu tidak sama. Salah satu manfaat terapi musik yang dirasa cukup efektif adalah pada penderita demensia.
Demensia biasanya ditandari dengan gangguan daya ingat. Terapi musik akan bekerja secara efektif pada penderita demensia jika dilakukan secara rutin dan benar. Musik yang digunakan merupakan musik-musik yang bisa membawa kembali kenangan di masa lalu.
Photo by Laura Chouette on Unsplash
Di samping itu, terapi musik juga terbukti dapat mengurangi depresi secara signifikan. Musik dengan ritme musik lambat, seperti blues, berguna untuk memperlambat detak jantung sekaligus membuat Anda merasa tenang.
Terakhir, terapi musik juga bermanfaat untuk mengatasi insomnia dan memperbaiki kondisi tidur sehingga lebih nyenyak. Musik yang digunakan harus memiliki tempo yang lambat, seperti musik klasik. Dengan demikian, denyut jantung akan menyesuaikan tempo musik yang didengar, semakin lambat temponya, semakin lambat denyut jantung sehingga menjadi lebih mudah terlelap.
Tags