Belakangan ini, masyarakat sibuk memperbincangkan kualitas udara di Jakarta. Pasalnya, situs penyedia data polusi udara, www.airvisual.com, mencatat kualitas udara Jakarta sebagai tidak sehat.
Penyebabnya tentu bukan hanya satu tapi ratusan termasuk gas emisi kendaraan bermotor. Tingginya jumlah kendaraan bermotor di Ibu Kota menjadi salah satu sumber polusi udara. Belum lagi kurangnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Lebih parahnya lagi, Jakarta masuk ke dalam jajaran kota yang juga memiliki tingkat polusi cahaya tinggi. Sumber polusi cahayanya beragam, mulai dari lampu jalan, lampu hias hingga papan reklame yang ternyata berdampak buruk bagi kesehatan.
Jika sudah begitu, ada cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengurangi polusi di Jakarta, yaitu beralih menggunakan transportasi umum seperti Transjakarta, MRT Jakarta atau KRL commuter line. Jangan lupa juga untuk selalu menggunakan masker dan respirator saat beraktivitas di luar rumah sebagai perlindungan harian. Pilih masker atau respirator yang memiliki filtrasi kotoran, debu dan partikel kecil lain yang ditimbulkan dari polusi udara.
Sementara untuk mengatasi polusi cahaya, Anda bisa menggunakan lampu LED atau lampu berwarna fluorescent dan menggunakan kacamata saat beraktivitas terutama yang langsung terpapar dengan sinar (sinar laptop, saat berkendara dan lain sebagainya).