Banyaknya cara yang digunakan untuk beriklan melalui media sosial, kini kian digemari oleh kalangan pebisnis. Salah satunya bisa dilakukan melalui media sosial Twitter.
Baru-baru ini, Twitter mengumumkan melalui blog resminya bahwa perusahaan yang berawal dari startup ini memperkenalkan fitur periklanan melalui video dengan skema yang baru. Hal ini diharapkan dapat mengundang kreativitas para pembuat video melalui sponsor yang iklannya ditampilkan dalam timeline Twitter.
Sebenarnya, layanan ini sudah diperkenalkan oleh Twitter melalui fitur Twitter Amplify pada tahun 2013. Namun, yang membuatnya berbeda adalah terdapat model periklanan video yang baru di mana semua publisher dan kreator iklan diberi kesempatan untuk memonetisasi konten video mereka melalui Twitter dengan cara yang mudah.
Caranya adalah hanya tinggal mengaktifkan pilihan “activate monetization” yang ada pada menu setting dashboard. Pada akhirnya, video dari para kreator ini akan disusun dan dihubungkan dengan iklan yang disesuaikan berdasarkan kategori video tersebut.
Photo source: http://blog.twitter.com
Dengan cara beriklan seperti ini, Twitter juga menawarkan perbandingan bagi hasil (share revenue) yang lebih menarik jika dibandingkan dengan dua media sosial pesaingnya, yakni Facebook dan YouTube.
Saat kedua media tersebut mematok bagi hasil sebesar 45% dari biaya yang masuk melalui pihak pengiklan, Twitter hanya meminta 30% dari biaya tersebut. Sehingga hal ini bisa menjadi keunggulan Twitter dibanding pesaingnya dalam hal beriklan melalui konten video. Belum lagi konten video kini dinilai memiliki engagement yang lebih besar. Well, what do you think?