ID | EN

5 Ramalan Tren Media Sosial yang Akan Booming di 2018

Di tahun 2018 ini, seperti apa tren medsos yang akan terjadi?

Tak dapat dipungkiri, media sosial (medsos) kini telah berkembang menjadi platform utama bagi para penggunanya. Tak berlebihan rasanya jika medsos disebut-sebut turut mengambil peran besar pengguna dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan medsos pun, akses informasi semakin mudah dan cepat didapatkan.

Beberapa ‘pemain’ medsos yang telah mengukuhkan dirinya sebagai platform terbesar di dunia mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Snapchat. Masing-masing memiliki perannya sendiri.

Di tahun 2018 ini, seperti apa tren medsos yang akan terjadi? Berikut tren medsos yang diramalkan akan booming di 2018 dikutip dari Plannthat.

1. Instagram Stories Jadi 'Kebutuhan' Sehari-hari
Tren berbagi momen dalam foto atau video dengan rentang waktu 24 jam sebenarnya sudah lebih dulu dipelopori Snapchat. Ironisnya, warganet justru lebih menyukai Instagram Stories atau InstaStories. Dan pada tahun 2018, diperkirakan akan semakin banyak pengguna Instagram yang tak bisa lepas dari InstaStories.

Fitur ini disebut akan menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari, di mana para penggunanya akan selalu membagi momen mereka, bahkan setiap hari. Entah itu dalam bentuk foto, video, ataupun teks. Baik momen yang dibagikan itu penting, bersifat informatif, atau justru tidak penting sama sekali.

2. Live Streaming Makin Digandrungi
Meski live streaming sudah ada sejak dua tahun terakhir, bukan berarti fitur ini akan meredup di 2018. Justru, akan semakin banyak pengguna medsos yang menyenangi live streaming dan bukan lagi menganggapnya sebagai suatu hal yang hanya bisa dilakukan oleh kalangan orang-orang terkenal.

Selain itu, platform medsos seperti Facebook, dan Instagram juga akan menghadirkan fitur live streaming dengan kemampuan yang lebih mumpuni.

3. Evolusi Twitter
Meski sempat jatuh karena mulai ditinggalkan penggunanya, Twitter diperkirakan akan 'bangkit' kembali tahun ini.

Tanda-tanda Twitter akan ‘berevolusi' sebenarnya sudah tercium sejak November 2017 lalu, di mana medsos microblogging tersebut sudah memperbarui fitur cuitan hingga 280 karakter.

Keputusan untuk memperbarui fitur cuitan ini tak lepas dari kebiasaan para penguna yang sering berkicau dalam kata-kata yang terbatas, atau menggunakan aplikasi pihak ketiga agar bisa mengirim cuitan mereka lebih dari 140 karakter.

4. Augmented Reality Mengambil Alih Medsos
Teknologi Augmented Reality (AR) yang biasa ditemukan dalam video di Snapchat memang cukup menarik. Bukan tidak mungkin, di tahun ini platform medsos lainnya akan kembali mengikuti inovasi Snapchat.

Facebook, contohnya, belum lama ini juga menghadirkan fitur AR sebagai filter pada layanan Messenger-nya. Dengan fitur tersebut, pengguna Facebook Messenger bisa menambahkan efek AR dengan objek-objek realistis seperti hati atau animasi menarik lainnya dalam sebuah foto atau video yang ingin dikirim.

Alasan Facebook sendiri menambahkan efek AR ke dalam aplikasinya karena mereka ingin membuat Messenger menjadi aplikasi chat yang menyenangkan dan tak hanya fokus untuk komunikasi semata.

5. Medsos Berbasis Virtual Reality (VR) Makin Diminati
Facebook lagi-lagi menjadi pionir. Belum lama ini, raksasa medsos milik Mark Zuckerberg itu baru saja memperkenalkan medsos untuk perangkat Oculus yang bernama Spaces. Layanan ini merupakan produk yang menggabungkan teknologi VR dengan medsos. Spaces memungkinkan pengguna Oculus terhubung dengan akun Facebook-nya dan mendapatkan pengalaman menggunakan medsos dengan cara yang berbeda.

Pengguna pun tak perlu lagi berkomunikasi menggunakan aplikasi chatting. Mereka akan ditampilkan sebuah avatar dan komunikasi dilakukan melalui suara, layaknya percakapan biasa.

Melalui aplikasi ini, ada empat pengguna Facebook yang dapat terhubung di dalam sebuah grup. Masing-masing pengguna dapat mengobrol, menggambar, menonton video 360, membuat panggilan video, termasuk swafoto dengan memakai avatar pengguna.

Untuk saat ini, Spaces baru dapat digunakan melalui Oculus Rift. Namun, tak menutup kemungkinan ke depannya akan tersedia untuk platform VR lainnya.

Scroll To Top