ID | EN

3 Hal yang Bisa Dijadikan Patokan untuk Mengukur Gaji

3 Hal yang Bisa Dijadikan Patokan untuk Mengukur Gaji

Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa gaji kecil atau besar itu relatif. Sebab, semua itu tergantung pada bagaimana cara kita mengelolanya.

Memang benar jika keamanan finansial tidak terpatok pada besar kecilnya gaji. Memiliki gaji besar pun belum tentu keuangan Anda akan sehat. Namun, bukan berarti nominal gaji yang Anda dapatkan tidaklah penting. Karena secara tidak langsung, nominal tersebut merepresentasikan ‘harga’ Anda sebagai seorang karyawan, sekaligus bentuk apresiasi perusahaan untuk jasa dan keahlian Anda.

Bagi Anda yang sudah menyimpan pengalaman kerja dua tahun atau bahkan lebih, sudah saatnya mulai pintar ‘memasang harga’. Anda bisa dengan tegas menyatakan, “Gaji saya terlalu kecil”. Namun, sebelum Anda mengatakannya, pastikan Anda sudah mengetahui betul tolak ukur gaji untuk pekerjaan Anda.

Supaya tidak salah paham, Anda bisa menyimak hal-hal apa saja yang bisa dijadikan patokan untuk memastikan gaji Anda kecil atau tidak berikut ini.

1. Sesuai UMR atau Tidak?
Adanya UMR (Upah Minimum Regional) bukanlah tanpa alasan. Ketetapan ini harusnya dijadikan patokan bagi perusahaan untuk menggaji karyawan-karyawannya. Anda pun dapat mengukur apakah Anda dibayar sesuai dengan standar gaji di daerah Anda bekerja atau tidak.

Tiap daerah memiliki UMR yang berbeda. Sebagai contoh, UMR di Jakarta tahun 2017 sebesar Rp 3,35 juta. Jika Anda bekerja di ibu kota, coba cek apakah gaji Anda sekarang sudah setara atau di atas UMR tersebut? Jika belum, berarti sudah saatnya Anda mengatakan gaji Anda terlalu kecil.

2. Bandingkan dengan Gaji Orang Lain yang Berprofesi Sama
Gaji memang hal yang cukup sensitif jika dibicarakan secara terang-terangan. Tak salah memang, karena gaji merupakan urusan pribadi tiap orang. 

Tapi jika Anda memiliki kerabat dekat yang terbiasa terbuka dengan Anda, serta memiliki profesi dan jabatan yang sama, cobalah untuk menanyakan berapa nominal gaji yang dia dapatkan. Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah mencari tahu pasaran gaji untuk profesi Anda di situs-situs pencarian kerja.

3. Bandingkan Gaji dengan Beban Kerja
Setelah mengetahui standar gaji, lalu membandingkannya, dan ternyata gaji Anda sudah sesuai atau malah sudah di atas rata-rata, selanjutnya cobalah cek apakah itu sebanding dengan beban kerja yang Anda dapatkan atau tidak.

Misalnya saja, Anda bekerja sebagai sales mendapati bahwa rata-rata gaji seorang sales Rp 4 juta, sedangkan gaji Anda Rp 5 juta. Berarti gaji Anda sudah di atas standar. Tapi jangan senang dulu. Coba dicek kembali, apakah gaji itu sebanding dengan beban kerja yang Anda pikul?

Sebisa mungkin bersikaplah adil dan objektif dalam mengukur gaji Anda, sebelum mengatakan “gaji saya kecil”. Agar Anda dapat membicarakan hal ini secara baik-baik dengan HRD atau atasan Anda. Semoga sukses!

Scroll To Top