Aksi 22 Mei yang sempat dinodai kerusuhan membuat petugas terpaksa menembakkan gas air mata ke arah massa. Massa yang menghirup gas air mata akan merasakan mata perih dan mengeluarkan air mata yang berlebihan. Lantas, apa sebenarnya gas air mata? Apa saja kandungan di dalamnya dan bagaimana penanganannya? Dilansir dari ThoughtCo, berikut ulasannya.
Gas air mata atau lachrymatory agent adalah sejumlah senyawa kimia yang menyebabkan mata berair dan terasa perih. Bahkan jika parah, gas air mata bisa mengakibatkan kebutaan sementara. Gas air mata dapat digunakan untuk pertahanan diri. Namun, saat ini lebih sering digunakan sebagai alat pengendali massa saat terjadi kerusuhan dan dijadikan sebagai senjata kimia.
Gas air mata mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Iritasi dapat disebabkan oleh reaksi kimia dengan kelompok enzim sulfhidril, meskipun mekanisme lain juga terjadi. Yang terjadi pada penghirup gas air mata biasanya adalah batuk, bersin, dan mata berair.
Gas air mata memang tidak mematikan, namun ada beberapa komponen yang beracun. Karena sebenarnya, gas air mata bukan lah semata-mata gas. Sebagian besar senyawa yang digunakan untuk membuat gas air mata merupakan senyawa solid atau benda padat. Gas air mata ditahan dalam larutan dan disemprotkan sebagai aerosol atau granat.
Ada berbagai jenis senyawa untuk membuat gas air mata, tetapi umumnya memiliki elemen struktural Z=C-C-X, di mana Z menunjukkan karbon atau oksigen dan X adalah bromida atau klorida.
- CS (chlorobenzylidenemalononitrile)
- CR
- CN (chloroacetophenone) yang dapat dijual sebagai bunga pala
- Bromoaseton
- Fenasil bromida
- Xylyl bromida
- Semprotan merica
Orang yang menghirup gas air mata biasanya akan mengalami:
- Rasa menyengat dan terbakar pada mata, hidung, mulut, dan kulit
- Keluar air mata yang berlebihan
- Penglihatan kabur
- Hidung mengeluarkan ingus
- Jaringan yang terpapar dapat mengembangkan ruam dan luka bakar kimia
- Batuk dan sulit bernapas, termasuk perasaan tersedak
- Disorientasi dan kebingungan, yang dapat menyebabkan kepanikan
- Rasa kemarahan yang kuat
Gas air mata dilepaskan dalam bentuk granat, yang dipasang di ujung pistol gas dan ditembakkan dengan peluru senapan kosong. Karena itu, orang mungkin seperti mendengar suara tembakan ketika gas air mata dilepaskan.
Pertahanan terbaik terhadap gas air mata adalah masker gas. Tetapi jika Anda tidak memiliki masker gas air mata, masih ada cara lain untuk meminimalisir dampak negatif dari gas air mata. Jika terkena gas air mata, bernapas lah menggunakan kain atau handuk yang direndam dalam jus lemon atau cuka sari.
Kacamata juga bisa menolong, terutama kacamata renang yang ketat, atau kacamata keamanan berbahan kimia. Hindari pemakaian lensa kontak di mana pun Anda mungkin akan berada di zona gas air mata. Untuk pakaian yang terekspos gas air mata, Anda bisa mengenakan tetap dapat mengenakan pakaian tersebut setelah dicuci secara terpisah dari pakaian lain.
Pertolongan pertama jika menghirup gas air mata yaitu mencuci mata dengan air atau larutan saline hingga reaksi mulai mereda. Kulit yang terpapar harus dicuci dengan sabun dan air. Kesulitan bernafas dapat ditangani dengan pemberian oksigen dan dalam beberapa kasus dapat menggunakan obat yang digunakan untuk mengobati asma. Jika terdapat luka bakar, Anda dapat menggunakan perban obat.