Nama suatu daerah tidak begitu saja tercipta dan terucap dari bibir seseorang. Semuanya pasti ada asal usulnya. Begitupun dengan nama kawasan yang berada di Ibu Kota ada sejarahnya. Ingin tahu lebih lanjut? Simak info singkat berikut ini!
Menteng
Daerah yang menjadi kawasan perumahan elit di daerah Jakarta Pusat ini dulunya banyak terdapat pohon menteng. Sehingga orang-orang mengenalnya dengan Kampung Menteng. Sejak tahun 1912, Pemerintah Belanda membuka hutan ini menjadi tempat pemukiman orang-orang Belanda. Semenjak itu nama Menteng digunakan terus hingga saat ini.
Kwitang
Ya, tempat ini dikenal dengan tempat penjualan buku murah. Di balik nama Kwitang ini ternyata ada kisah yang menarik. Dulu kawasan ini dikuasai oleh seorang tuan tanah yang kaya raya keturunan Tiong Hoa bernama Kwik Tang Kiam. Masyarakat Betawi menyebut daerah itu Kwitang. Sehingga pada akhirnya orang-orang jadi terbiasa menyebut daerah ini dengan sebutan Kwitang.
Senayan
Dahulu kawasan Senayan dimiliki oleh seorang bernama Wangsanaya yang berasal dari Bali. Orang-orang yang tinggal di dekat kawasan yang dimiliki Wangsanaya ini menamakan daerah tersebut Wangsanayan, yang artinya tempat tinggal atau tanah miliki Wangsanaya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, orang menyingkat nama Wangsanayan menjadi Senayan dan berlanjut hingga sekarang.
Glodok
Tempat ini dikenal sebagai pusatnya barag-barang elektronik di Jakarta. Mungkin ada di antara Anda penasaran kenapa namanya Glodok? Kata Glodok berasal dari kata grojok yang merupakan sebutan dari bunyi air yang jatuh dari pancuran air. Karena di sana ada semacam waduk tempat penampungan air dari Sungai Ciliwung. Ketika air dari waduk tersebut mengucur terdengarlah suara seperti ‘grodok’. Lalu orang Tionghoa dan keturunannya tidak bisa mengucapkan kata grojok karena cadel huruf R. Pada akhirnya mereka menyebutnya menjadi glodok. Berawal dari situlah awal mula nama Glodok.
Kuningan
Daerah ini termasuk Kawasan Segitiga Emas karena merupakan kawasan strategis dan perkantoran. Tapi ada sebuah sejarah yang mengawali kenapa daerah ini dinamakan Kuningan. Dulu ada seorang Pangeran bernama Dipati Ewangga atau disebut juga Dipati Cangkuang. Beliau adalah Panglima asal Kota Kuningan yang berada di Jawa Barat bagian Timur. Beliau juga merupakan pengikut Fatahillah yang pada saat itu pergi ke Sunda Kelapa untuk menaklukan Kerajaan Banten. Setelah menaklukan Sunda Kelapa dan mengubahnya menjadi nama Jayakarta (sekarang Jakarta), Adipati Ewangga menetap di Jayakarta, kemudian menempati dan membangun perkampungan yang ia namakan sesuai dengan daerah asalnya, Kuningan. Perkampungan yang dulu ia tempati tersebut sekarang dikenal dengan nama Kuningan, yang sekarang Jl H.R. Rasuna Said, Pulo, dan sekitarnya. Bahkan saat Dipati Ewangga meninggal pun dimakamkan di sini. Sejak itu, nama Kuningan dipakai menjadi nama kawasan perkantoran di Jakarta.