Pernahkah pada suatu ketika Anda sedang melihat news feed Facebook Anda, tiba-tiba terlihat gambar seorang anak yang sedang terkena penyakit, kemudian di foto tersebut tertulis “Katakan amin pada comment di bawah” diikuti dengan doa-doa agar anak tersebut sembuh dari penyakitnya? Atau sebuah foto dengan tulisan “Like foto ini dan lihat keajaibannya”? Jika Anda mengikuti apa yang diperintahkan oleh foto tersebut, kemungkinan besar Anda membantu mereka memasarkan halamannya.
Mengapa demikian? Diketahui bahwa jika sebuah artikel atau posting memiliki banyak like atau comment, Facebook akan mencoba menghubungi admin halaman tersebut dan menawarkan untuk memasang iklan di sana. Otomatis harga halaman tersebut akan menjadi mahal karena banyak dikunjungi orang. Tentunya setiap iklan yang dipasang, sang pemilik halaman akan mendapatkan upah. Menarik bukan?
Apalagi jika semakin banyak like dan comment di halaman tersebut, harga jual halaman akan semakin tinggi. Maka dari itu, banyak orang berlomba-lomba mengumpulkan like dan comment berharap agar Facebook menghubungi mereka untuk memasang iklan.
Muncul berbagai kontroversi mengenai modus ini, karena sang pemilik halaman terkesan mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain. Banyak halaman yang meng-upload foto orang sakit dan berharap orang lain akan comment untuk mendoakan.
Padahal si pemilik halaman tersebut semata-mata hanya ingin mengumpulkan like dan comment untuk menambah harga jual halamannya, bukan ingin mendoakan si penderita penyakit untuk sembuh. Bagaimana menurut Anda?