Menggerakkan sebuah perusahaan e-commerce jelas bukanlah pekerjaan yang mudah. Meraih kepercayaan masyarakat, mengamankan transaksi dan pembayaran, bermitra dengan brand besar, memantau inventori belasan ribu produk, dan mengatur ratusan karyawan hanya beberapa dari sekian banyak hal yang harus dijalani Catherine Hindra Sutjahyo sebagai founder dan managing director situs berbelanja online khusus fashion Zalora Indonesia.
Pribadi yang sederhana, ramah, enerjik, dan cekatan ini menganggap bahwa pengalaman dan tantangan baru adalah hal yang selalu memotivasinya dalam hidup. Setelah sebelumnya bekerja di firma manajemen dan konsultasi bisnis McKinsey sebagai senior associate engagement manager, Catherine mengembangkan kemampuannya terkait strategi pembangunan bisnis dan kapitalisasi pasar. Catherine juga pernah bekerja dengan Innosight Ventures, perusahaan modal ventura yang dibentuk oleh dosen Harvard Business Schol, Clayton Christensen.
Catherine menemui banyak rintangan saat mulai mendirikan Zalora. Ia mengungkapkan bahwa tidak mudah bagi sebuah situ e-commerce untuk mendapatkan kepercayaan publik, terlebih di bidang fashion dan lifestyle. Orang-orang cenderung ingin untuk mencoba pakaian dan aksesori yang ingin mereka beli untuk meyakinkan diri. Zalora kemudian menawarkan solusi cash-on-delivery service yang memungkinan pelanggan untuk memeriksa barang terlebih dahulu sebelum membayarnya. Catherine juga terus berusaha untuk menegaskan bahwa Zalora memiliki sistem yang aman dan bebas resiko, sehingga pelanggan semakin percaya dan loyal. Saat ini Zalora mulai berkiprah di Singapura, Indonesia, Malaysia, Brunei, Filipina, Thailand, Vietnam, Hong Kong, dan Taiwan
Catherine menempuh pendidikan di Nanyang Technological University di Singapore dan mengambil jurusan banking dan finance. Di luar kesibukannya di Zalora, ia juga mendirikan sebuah yayasan untuk membantu anak-anak kurang mampu di Indonesia menyelesaikan pendidikan mereka.