Mengamankan masa depan finansial anak adalah salah satu hal paling penting yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua. Banyak orang yang masih kesulitan membayar biaya kuliah. Dengan adanya perencanaan keuangan dapat memastikan anak Anda akan memiliki dana yang disisihkan untuk kuliah dan dirawat dengan baik jika terjadi bencana. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda merencanakan masa depan anak.
1. Memiliki Asuransi Jiwa
Belum banyak orang tua yang memiliki asuransi jiwa. Alasan paling umum untuk menunda asuransi jiwa adalah biaya yang dirasakan. Tanyakan lebih dalam tentang asuransi jiwa untuk melindungi keluarga Anda; mungkin kenyataannya akan jauh lebih murah dari yang Anda bayangkan.
2. Membahas Uang dengan Anak Anda
Literasi keuangan tidak selalu selalu dijabarkan secara mendetail di sekolah. Dorong anak-anak Anda untuk menabung agar bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan alih-alih memberikan mereka uang setiap kali mereka menginginkan sesuatu. Bicaralah dengan anak-anak Anda tentang dasar-dasar seperti cara mengelola rekening bank, dan cara membuat anggaran. Pengetahuan adalah salah satu hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada anak Anda dalam hal pengelolaan uang.
3. Perbarui Informasi Ahli Waris
Pastikan untuk memperbarui penetapan penerima warisan pada polis asuransi jiwa, bank, dan rekening pensiun Anda. Penting untuk memperbarui informasi ini setelah kelahiran anak atau perceraian. Para ahli juga menyarankan untuk menyebutkan ahli waris tak tetap jika ahli warus utama meninggal lebih dulu.
4. Simpan Surat Wasiat
Banyak masyrakat Indonesia tidak memiliki surat wasiat. Membuat surat wasiat sangat penting dalam melindungi masa depan keuangan anak Anda. Anda juga perlu menunjuk wali untuk mengurus anak-anak Anda dan memberi nama wali properti untuk mengelola tanah Anda. Merancang surat wasiat tidak harus mahal.
5. Pertimbangkan Membuka Tabungan Pendidikan
Tabungan ini mencakup asuransi jiwa. Jadi, jika Anda telah tiada, target dana pendidikan tetap akan tercapai. Jenis tabungan ini juga memiliki fasilitas bunga dan asuransi kesehatan dengan tambahan sejumlah biaya. Biasanya rekening tabungan pendidikan sering menjadi turunan dari rekening pribadi di bank yang sama menggunakan sistem auto-debit. Anda cukup membuka tabungan pendidikan di bank yang memiliki fasilitas tersebut dan membawa KTP, buku tabungan, serta akte kelahiran anak.
Misalnya, jika Anda berencana menabung Rp 1 juta setiap bulan untuk tabungan pendidikan anak. Maka setiap bulan bank akan memotong Rp 1 juta dari rekening pribadi Anda secara otomatis untuk dimasukkan ke rekening tabungan pendidikan anak sampai jangka waktu yang sudah Anda ditentukan. Jika Anda meninggal, bank akan mengunakan asuransi jiwa untuk menutup semua cicilan tabungan yang belum dibayar.