ID | EN

Sekilas Cerita Tentang Bioskop Metropole  

Dibangun pada tahun 1932 oleh Liauw Goan Sing dengan gaya art deco. Metropole resmi dibuka pada tanggal 11 Agustus 1949.

Photo by Tropenmuseum / CC BY-SA 3.0 (Wikipedia)

Bioskop merupakan salah satu tempat hiburan yang banyak dikunjungi oleh banyak orang. Saat ini, bioskop berkembang dengan pesat. Bisa dilihat dari kecanggihan peralatan yang digunakan mulai dari layar, sound system, dekorasi, pembelian tiket, maupun makanan ringan yang dijual untuk menemani Anda saat menonton. Namun, tahukah Anda bioskop yang pertama kali didirikan dan dibuka di Jakarta? Namanya Bioscoop Metropool, yang kemudian diganti menjadi Metropole. Sempat dinamakan menjadi Bioskop Megaria pasca kemerdekaan RI, karena Soekarno ingin menasionalisasikan semua perusahaan asing (Belanda) yang ada di Tanah Air. Bioskop ini dibangun pada tahun 1932 oleh Liauw Goan Sing dengan gaya art deco. Metropole resmi dibuka pada tanggal 11 Agustus 1949. Berada di daerah Menteng, tepatnya di persimpangan Jl. Pegangsaan dengan Jl. Diponegoro.

Photo by Gunawan Kartapranata / CC BY-SA 4.0 (Wikipedia)

Mulanya, bioskop ini sempat terikat kontrak dan hanya boleh menayangkan film-film keluaran MGM. Tetapi pada tahun 1955 bioskop ini menjadi tempat diselenggarakannya Festival Film Indonesia (FFI) dan menayangkan film-film Indonesia. Metropole juga sempat mengalami kebangkrutan karena kalah bersaing dengan Kartika Chandra yang memiliki beberapa teater. Sedangkan Metropole waktu itu hanya memiliki satu teater. Tapi pada tahun 1989, gedung ini dibeli oleh 21 Cineplex yang merupakan pemegang seluruh bioskop besar di Indonesia. 21 Cineplex membagi bioskop ini menjadi 6 teater. Nama Bioskop Megaria ini pun akhirnya diubah kembali menjadi Metropole oleh 21 Cineplex Grup.

Hingga saat ini Metropole menjadi salah satu bangunan cagar budaya kelas A yang tidak boleh dibongkar oleh Gubernur DKI Jakarta. Walaupun terlihatnya old school dari luar, tetapi interiornya tetap didesain seperti bioskop-bioskop ciri khas Cineplex 21 layaknya yang ada di mal-mal. Selain berfungsi sebagai gedung khusus bioskop dan petunjukan, tempat ini juga dilengkapi kafe dan supermarket. Apabila Anda bosan menonton di bioskop-bioskop yang ada di mal dan ingin mencoba suasana yang sedikit berbeda, datang saja ke Metropole.

Scroll To Top