Biasanya saat mendengar kata “GulTik” bagi yang belum mengetahui kepanjangannya pasti akan menebak-nebak berasal dari kata apa singkatan tersebut. Berbagai kemungkinan pun disebutkan seperti “gulai tikus”. Tenang saja, GulTik tidak ada hubungannya dengan tikus, tetapi berhubungan dengan lokasi keberadaannya di tingkungan Jl. Bulungan dan Jl. Mahakam, daerah Blok M.
GulTik ternyata tidak hanya sebuah gerobak pedagang asongan melainkan 15 pedagang. Walaupun jajanan kaki lima, GulTIk telah membuktikan bahwa kuliner pinggir jalan pun dapat menjadi favorit banyak orang. Betapa tidak, sejak tahun 1980-an GulTik telah ramai dikunjungi masyrakat dan hampir tidak pernah sepi setiap harinya.
Rasa gulai yang nikmat dan murah meriah adalah alasan para pengunjung terus kembali ke GulTik. Bahkan sehari-harinya para pedagang dapat meraup keuntungan dari 200 porsi gulai saat akhir pekan.
Buka dari pukul 4 sore hingga 3 pagi dini hari GulTik menawarkan sensasi makan di tepi jalan yang sederhana dengan keramaian yang menyeruak dan kenikmatan bumbu gulai daging, serta jeroan yang tiada duanya.