Photo source: Museum Wayang (Instagram)
Walaupun pewayangan pada awalnya adalah budaya serapan, namun kini wayang dengan beragam kisahnya telah menjadi budaya adaptasi Indonesia. Itu pulalah yang menjadi alasan Museum Wayang dibangun.
Photo source: Museum Wayang (Instagram)
Sejarah
Awalnya bangunan Museum Wayang merupakan bangunan gereja milik VOC. Namun karena adanya gempa bumi hebat, bangunan tersebut hancur dan dijadikan museum wayang pada tahun 1975. Pembentukan museum wayang sendiri terinspirasi dari adanya acara bertajuk Pekan Wayang pada tahun 1974 yang mengundang Gubernur DKI Jakarta. H. Ali Sadikin yang menjadi gubernur saat itu akhirnya mengajukan pembangunan museum wayang.
Photo source: Museum Wayang (Instagram)
Koleksi
Koleksi yang terdapat di museum wayang berjumlah lebih dari 4.000 barang yang terbagi dalam tiga kategori yaitu wayang, topeng, dan perlengkapan. Kategori wayang dibagi lagi menjadi empat, yaitu wayang kulit, golek, klitik, dan mainan. Sedangkan topeng dibagi berdasarkan asal tempatnya yaitu Bali, Cirebon, Jogja, Malang, dan Surakarta. Di sisi lain, yang dimaksud dengan kategori perlengkapan adalah alat-alat yang digunakan untuk mengiringi pertunjukkan wayang seperti alat musik Jawa, gamelan.
Photo source: Museum Wayang (Instagram)
Kegiatan
Terdapat berbagai kegiatan di museum wayang. Selain tur melihat koleksi yang berasal dari Indonesia dan luar negeri seperti dari beberapa negara di Eropa, Thailand, Suriname, Cina, Vietnam, India, dan Kolombia, Anda juga dapat menyaksikan pertunjukkan wayang setiap bulan. Contohnya di minggu kedua diadakan Wayang Golek, Wayang Kulit Betawi di minggu ketiga dan Wayang Kulit Purwa di minggu keempat. Pengunjung juga dapat belajar membuat wayang dan cara meragakan wayang.