Biaya listrik semakin hari terasa makin membengkak. Apakah Anda juga merasakan hal yang sama? Jika ya, mau tidak mau Anda harus mencari cara agar dapat menghemat pengeluaran belanja listrik. Lalu, bagaimana caranya? Berikut tips yang bisa Anda terapkan untuk menghemat biaya listrik.
1. Pilih Daya Listrik Sesuai Kemampuan
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyesuaikan daya listrik dengan bujet Anda. Jika kemampuan membayar Anda hanya bisa untuk golongan listrik 900 VA, jangan memaksakan diri untuk memasang listrik golongan 1.300 VA.
Bagi Anda yang baru saja membeli rumah baru, Anda cukup mendaftarkan pembelian daya yang sesuai kebutuhan. Namun jika Anda membeli rumah lama, biasanya sudah terpasang listrik dengan daya yang mungkin tidak sesuai kebutuhan. Anda bisa meminta PLN (Perusahaan Listrik Negara) untuk merubah daya listrik sesuai kemampuan.
2. Gunakan Barang Elektronik yang Hemat Listrik
Penggunaan barang elektronik yang membutuhkan listrik adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Sebab, sebagian orang ada yang memaksakan diri membeli barang-barang elektronik yang tanpa disadari ‘boros’ listrik. Sementara itu, daya listrik yang ada di rumah sebenarnya tidak mencukupi.
Untuk itu, usahakan tidak membeli barang elektronik yang ‘boros’ listrik, seperti kulkas berukuran besar, teko, ataupun kompor listrik.
3. Jangan Gunakan AC Berkapasitas Besar
Bagi warga Ibu Kota, cuaca dan polusi di Jakarta adalah masalah utama di rumah mereka, karena membuat udara menjadi gerah. Solusinya biasanya adalah memasang penyejuk ruangan (air conditioner/AC) di rumah. Namun, Anda juga perlu cermat saat memilihnya. Jangan menggunakan AC yang berkapasitas besar jika tidak ingin tagihan listrik Anda melonjak.
Semakin tinggi daya AC, maka semakin banyak juga konsumsi listriknya. Jika memang Anda tetap ingin menggunakan AC, pilihlah AC berukuran 1/2 atau 3/4 PK (Paard Krach-ukuran untuk daya AC). Jika tidak terlalu membutuhkan, Anda bisa menggantinya dengan kipas angin yang tidak memakan banyak listrik dan tentunya lebih hemat.
4. Gunakan Listrik Token
Bagi Anda yang menempati rumah baru dan belum terpasang listrik, Anda bisa memasang meteran listrik pra bayar atau listrik token. Bagi Anda yang menempati rumah lama dan sudah sejak dulu terpasang meteran listrik model pasca bayar, Anda juga bisa menggantinya dengan mengajukan perubahan ke jenis pra bayar.
Dengan menggunakan listrik token atau juga sering disebut listrik pulsa, Anda bisa menentukan seberapa banyak uang yang ingin dikeluarkan untuk membayar listrik tiap bulannya. Anda pun menjadi lebih bijak dalam penggunaannya. Karena jika pulsa listrik Anda habis, maka listrik di rumah Anda akan dipadamkan.
5. Patok Anggaran Listrik
Selanjutnya yang terpenting adalah membatasi anggaran listrik. Anda juga harus tahu berapa banyak kebutuhan listrik setiap bulannya. Cobalah untuk mematok biaya listrik setiap bulannya. Dengan demikian, Anda akan lebih berhati-hati dalam menggunakan listrik.
Misalnya, Anda hanya mematok anggaran belanja listrik sebulannya sebesar Rp 200.000,-. Maka Anda akan berusaha sebisa mungkin dan selalu ingat untuk tidak sembarangan dalam menggunakan listrik di rumah. Agar nantinya tagihan listrik Anda tidak melebihi anggaran yang sudah ditentukan.