Banyak orang bilang, membuka usaha tak selalu memerlukan modal banyak. Asalkan Anda memiliki tekad, mau bekerja keras, dan kreatif, bukan tak mungkin Anda akan memiliki usaha sendiri. Memang banyak orang yang telah membuktikan teori ini, namun tak sedikit pula yang tidak seberuntung itu.
Ada orang yang hanya dikarunia semangat dan kemauan berusaha, namun tidak memiliki ide cemerlang untuk membuat bisnis yang berbeda. Untuk golongan ini, memiliki modal mungkin tetap penting. Lalu bagaimana caranya mendapatkan modal lebih agar tetap dapat merintis usaha?
Kini, semakin banyak cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan modal. Dikutip dari danaxtra.com, berikut 6 cara alternatif mencari modal usaha.
1. Jual Aset Pribadi
Coba telisik, adakah asset pribadi yang tidak begitu Anda butuhkan dan memiliki nilai jual yang lumayan? Seperti mobil, perhiasan, barang antik, atau tanah. Jika ada, Anda bisa menjualnya untuk tambahan modal usaha.
Namun, pastikan terlebih dulu harga jual yang pas untuk aset Anda. Jangan hanya demi memiliki modal, Anda rela menjualnya sangat murah. Jika nanti usaha Anda sudah berjalan lancar dan sukses, Anda bisa membelinya kembali.
2. Pinjaman
Jika Anda tidak memiliki aset yang bisa dijual, tidak ada salahnya untuk mencari pinjaman ke orang terdekat. seperti anggota keluarga atau sahabat. Meski meminjam dari orang yang sangat dikenal, Anda tetap harus profesional.
Pastikan usaha Anda menjanjikan keuntungan. dan uang yang dipinjam bisa Anda bayarkan tepat waktu sesuai perjanjian atau mencicilnya jika usaha sudah mulai berjalan.
Hindari perilaku tidak bertanggung jawab seperti menunda pembayaran hutang. Jika memang usaha Anda tidak berjalan sesuai yang diharapkan, Anda terus terang saja tentang kondisi ini. Jangan pernah menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan.
3. Manfaatkan Fasilitas Crowdfunding
Kemajuan teknologi informasi ternyata juga membuka kesempatan untuk siapa saja yang membutuhkan modal. Saat ini banyak ditawarkan pinjaman modal secara daring yang bisa. Cara ini akan menghindarkan Anda dari bunga tinggi atau prosedur rumit yang biasanya diterapkan bank.
Cobalah akses situs-situs yang menawarkan bantuan modal atau yang dikenal dengan istilah crowdfunding, yakni praktik penggalangan dana dari sejumlah orang untuk memodali suatu proyek atau usaha yang dilakukan melalui internet.
Caranya, Anda cukup menjelaskan usaha Anda, seperti jenis usaha, prospek, dampak yang akan terjadi dan modal yang dibutuhkan. ‘Proposal’ ini kemudian akan dinilai dan diputuskan apakah layak dimodali atau tidak.
Jika layak, maka dana yang diberikan tidak harus dikembalikan. Ada beberapa skema yang bisa dipilih. Pertama, sebagai debitur, Anda bisa memberikan produk khusus untuk pemberi modal. Kedua, konversi pinjaman ke kepemilikan saham, tergantung kesepakatan dengan pemberi kredit.
Di Indonesia sendiri ada beberapa situs crowdfunding. Seperti KitaBisa.com yang banyak bergerak di proyek sosial, teknologi, kesehatan dan ekonomi kreatif. Dan Wujudkan.com yang banyak mendanai usaha rintisan di bidang kreatif seperti seni, literasi, dan kuliner.
4. Crowdlending
Selain crowdfunding, ada juga sistem crowdlending alias peminjaman dana melalui internet. Bedanya, jika situs crowdfunding memberikan dana secara ‘cuma-cuma’, situs crowdlending meminjamkan dananya dengan menetapkan sistem angsuran per bulan dan terkadang disertai bunga.
Cara ini juga mengharuskan Anda menjelaskan usaha yang akan dijalankan, prospek, dan dana yang dibutuhkan. Nantinya, penjelasan Anda akan muncul di situs crowdlending dan akan menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan pinjaman secara daring atau tidak.
Setelah usaha yang dirintis mendapatkan keuntungan, Anda wajib mengembalikannya sesuai dengan persyaratan, termasuk jika ada bunganya. Di Indonesia, ada beberapa situs crowdlending, yaitu Gandengtangan.org yang mengkhususkan diri pada kewirausahaan sosial, atau usaha yang memiliki dampak sosial.
Dan Modalku yang menjembatani antara calon pengusaha yang butuh modal Rp 50 juta - Rp 500 juta dengan pemberi pinjaman yang ingin menginvestasikan dananya. Modalku menetapkan bunga terjangkau, namun saat ini baru beroperasi di Jabodetabek.
5. Kredit Multiguna
Mengapa tidak? Kredit jenis ini merupakan kredit dengan jaminan. Cara ini banyak ditempuh calon pengusaha. Hanya saja sebagian besar pemberi kredit menetapkan limit yang cukup besar (ratusan juta).
Bunga yang dikenakan juga tak sedikit. Besaran kredit yang dicairkan penyedia kredit didasarkan pada nilai jaminan yang diserahkan oleh debitur. Cara ini patut dicoba jika Anda memiliki aset namun tidak ingin menjualnya sebagai modal.
Usahakan memilih bunga yang paling rendah sehingga nantinya tak akan menyulitkan keuangan Anda.
6. Kredit Tanpa agunan (KTA)
Cara satu ini saat ini sedang populer, karena dianggap paling ramah dan paling mudah. KTA tidak mensyaratkan agunan tertentu untuk mendapatkan pinjaman usaha. Namun Anda harus siap menghadapi konsekuensinya, bunga yang tinggi.
Saat ini tingkat suku bunga untuk KTA rata-rata di atas 1,5% per bulan atau lebih dari 18% per tahun. Selain itu tenor KTA relatif lebih pendek ketimbang kredit multiguna.
Jadi pertimbangkan dengan bijak jika ingin memanfaatkan KTA untuk modal usaha. Selamat mencoba!